Penataan Bambu Kuning : Jumlah PKL Diperkirakan 625 Orang

Sabtu, April 14, 2007

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pedagang kaki lima (PKL) yang akan direlokasi ke lantai II dan III Pasar Bambu Kuning diperkirakan 625 orang.


Anggota Tim Gabungan Relokasi Pasar Bambu Kuning, Firmansyah, mengatakan di Bandar Lampung, sampai Jumat (13-4), jumlah PKL yang berhasil didata baru 560 orang. "Dari lima tim kecil yang bertugas mendata jumlah PKL, baru empat tim yang menyelesaikan tugas. Dari empat tim ini didapat angka 560 pedagang itu," katanya. Setelah satu tim lain selesai bertugas, ia memperkirakan jumlah PKL semuanya 625 pedagang.

Berdasar pada data tersebut, menurut Firman, jumlah lapak yang ada di lantai II dan III Pasar Bambu Kuning masih sangat kurang. Jika Tim Teknis Universitas Lampung (Unila) menyatakan bangunan itu layak ditempati, mau tidak mau harus ada penambahan jumlah lapak.

"PKL tentu saja menerima hasil pendataan dan verifikasi jumlah pedagang. Dalam pendataan tersebut, unsur yang mewakili PKL juga ikut turun lapangan dan sama-sama mendata jumlah pedagang yang ada," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Bandar Lampung itu.
Terkait hasil uji konstruksi, Firman menjelaskan hasilnya belum dapat disimpulkan. Tim Teknis Unila baru melakukan uji beban pada empat titik yang dianggap rawan. "Hasilnya, kemungkinan baru selesai minggu depan. Tim Teknis Unila akan membuat rekomendasi kepada Pemkot mengenai hasil uji teknis bangunan," kata dia.

Di tempat terpisah, Ketua Tim Teknis Fakultas Teknik Unila Masdar Helmi mengatakan hasil akhir kajian uji beban tersebut diperkirakan selesai tanggal 24 April.
Beberapa kegiatan pengujian terhadap konstruksi sudah dilakukan, seperti pengujian kekuatan beton dan beban (loading). "Sejak tanggal 10 lalu kami sudah mulai bekerja. Ada empat tahap yang akan dilakukan tim. Tahap pertama ini, kami melakukan peninjauan dan kajian lapangan terhadap konstruksi. Tujuannya melihat langsung apakah struktur seperti kolom, balok, balok anak, dan pelat lantai sudah memenuhi syarat dan tidak mengalami kerusakan," kata Masdar, kemarin.

Hasil peninjauan lapangan tersebut, kata Masdar, dapat digunakan menganalisis secara visual kekuatan gedung, sekaligus menentukan jenis kegiatan evaluasi yang perlu dilakukan.

Selain peninjauan lapangan, tim juga meneliti material yang digunakan dan ketahanan konstruksi terhadap beban.

Untuk menguji material tersebut, Tim Unila melakukan beberapa kegiatan seperti pengukuran dimensi dan jumlah tulangan yang terpasang pada struktur, pengambilan sampel baja tulangan dan pengujian kekuatan beton dengan hammer test.

Sumber : Lampung Post

Tidak ada komentar: